BERJUANG MELAWAN BADAI




KATA PENGANTAR
Melewati berbagai badai kehidupan adalah sesuatu yang sudah diwajibkan bagi semua umat manusia di bawah kolong langit ini. Selama hayat masih dikandung badan, yang namanya masalah-masalah kehidupan tidak akan berlalu.
Dari berbagai pengalaman yang terjadi yaitu ada orang yang mampu bertahan keluar dari badai kehidupan seganas apapun namun tidak sedikit juga yang menjadi korban dan bisa berakhir dengan tragis. Ada yang bunuh diri atau stress sehingga menimbulkan berbagai penyakit yang berujung pada kematian sebelum waktunya.
Terbitnya buku dengan judul BERJUANG MELAWAN BADAI akan menjawab kebutuhan spiritual seseorang agar tetap bertahan di tengah badai seberat apapun kerena hidupnya dipenuhi oleh firman Tuhan, karena buku ini berisi bab-bab singkat yang merupakan kumpulan khotbah minggu dari almarhum Susane Rosalyna selama bertahun[1]tahun dan juga ditambah dengan beberapa khotbah saya.
Penyusunan buku ini berdasarkan format ilmu berkhotbah (dari buku: RAHASIA SUKSES MEMBERITAKAN FIRMAN) sehingga terstruktur secara sistematis dari tema, pendahuluan, kalimat tanya, kalimat kunci, pokok-pokok besar khotbah x dan kesimpulan singkat. Jadi dapat menjadi sebuah pola khotbah bagi yang ingin belajar berkhotbah; tetapi juga dapat digunakan langsung saat berkhotbah tanpa persiapan yang lama. Anda bisa mengembangkan dengan menambah contoh[1]contoh kehidupan pada setiap pokok besar.
Bagi para pemberita firman: Pendeta, Majelis Jemaat, buku yang terdiri dari 40 khotbah inspiratif lengkap ini dapat digunakan oleh setiap pengkhotbah bila ada tugas pelayanan mendadak dengan mengkhotbahkan tema-tema yang relevan dengan kebutuhan pendengar. Bila dikhotbahkan setiap minggu maka membutuhkan 40 minggu, sedangkan bagi anggota Jemaat dengan membaca dan merenungkan firman selama 40 hari hidup Anda pasti akan berubah secara radikal menjadi jemaat yang bertahan di tengah badai kehidupan.
Selamat membacanya, kiranya buku ini bermanfaat bagi Anda, semua kritik, saran, penulis akan menerima dengan senang hati.




