PIJAR RENUNG PANCAR RELUNG
PIJAR RENUNG PANCAR RELUNG
pancaranya relung keluar dari relung hati dan pemikiran dan nalar yang jernih




PRAKATA
Sudah sejak lama salah satu cita-cita saya adalah menghasilkan karya membuat buku. Suatu buku yang berasal dari pemikiran saya sendiri dan bukan sebuah bunga rampai bersama penulis lainnya. Dan dengan diluncurkannya buku ini, niatan tersebut tercapai dan tergapai. Buku ini adalah percikan pemikiran, refleksi dan juga buah karya yang saya gumuli dalam peran saya sebagai aktivis sosial kemanusiaan, akademisi juga sebagai trainer SDM (Sumber Daya Manusia) serta sebagai theolog. Maka lahirlah buah pemikiran yang memiliki varian rasa yang beragam dan multi perspektif.
Ibarat permen buku ini punya rasa nano-nano, ibarat makanan buku ini menu gado-gado. Meskipun demikian beragam tema yang dibahas dibuku ini, namun ada benang merah yang selaras antar tulisan tentang pentingnya merespon situasi secara kritis dan konstruktif memberikan solusi. Dalam setiap pembahasan juga diakhiri dengan quote penyerta sebagai bagian dari intisari pembahasan sekaligus memberikan dorongan untuk memberikan arti pembahasan menjadi lebih bermakna.
Mengapa menulis buku menjadi cita cita saya? Karena dengan buku kita mewariskan suatu legacy atau warisan bagi generasi. Menulis buku juga merupakan angan dan cara menuangkan ide, gagasan dan solusi saat kegelisahan yang membuncah diantara PRAKATA banyaknya komentar dan ide, pengetahuan dan informasi yang kita peroleh. Menulis buku juga menjadi semacam latihan batin untuk menuangkan segala pemikiran yang menjadi keprihatinan dan juga berkontribusi dalam khasanah ilmu pengetahuan yang solutif. Menulis buku merupakan sarana pencerdasan nalar dan pengungkapan perenungan yang konstruktif yang bisa diwariskan ke siapapun dan dimanapun. Buku ini saya berikan judul Pijar Renung, Pancar Relung karena merupakan pijaran dari suatu renungan dan pancaran dari relung hati, tak hanya akal dan nalar yang terekspresi.
Buku yang hadir dihadapan kita semua ini adalah terkait mlti tema berkaitan dengan fenomena-fenomena sosial yang ada disekitaran masyarakat kita. Terkait dengan budaya literasi baca, kepemimpinan, SDM (sumber daya manusia), perlindungan anak, eklesiologi mesinis, dsb. Sebagian ulasannya ada dalam konteks atau situasi pandemi. Semua fenomena dan concern dalam tulisan ini didorong oleh kerinduan untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan menjadi referensi bacaan yang berguna untuk mengamati masalah-masalah sosial disekitaran kita semua. Beberapa konteks tulisan adalah merupakan bagian dari refleksi dari hasil permenungan pemikiran dalam peringatan hari hari besar atau peringatan peristiwa yang update diperingati dalam semua sektor dan bidang kehidupan. Sebagian juga berkonteks pandemi yang sempat menghantam ruang kehidupan dunia dan bangsa kita Indonesia.
Tak lupa saya menyampaikan ke beberapa rekan yang menurut saya menjadi inspirasi saya dalam menulis. Salah satunya adalah Prof. Dr. Bagong Suyanto M.Si yang selalu tak pernah bosan mengirimkan dan share tulisan-tulisan beliau di surat kabar kepada saya dan memberikan buku-buku karya beliau kepada saya. Produktivitas beliau menjadi penyemangat dan menginspirasi bagi saya untuk menulis. Saya juga terinspirasi oleh Pak Trihadi Saptoadi yang menulis buku dengan judul Langkah Langkah Kemanusiaan di Tengah Krisis, seorang mentor senior yang sudah berkiprah cukup lama dalam pelayanan sosial kemanusiaan.
Terima kasih juga untuk inspirasi dan dukungan dari pimpinan dari Bapak Dr. Doseba T. Sinay MBA (Pak Ote) sejak menjadi pimpinan di Wahana Visi Indonesia dan hingga kini menjadi Director World Vision Vietnam. Demikian juga rekan-rekan S3 alumni PSDM Universitas Airlangga yang sudah membuat buku dan mensharekan kepada saya menjadi semacam penyemangat untuk saya menulis juga. Dua Sahabat saya Dr Edi Purwanto dan Dr. Rachman Syarief juga seperti saudara dan teman ngobrol sebagai akademisi yang selalu mengajak cangkruk, sekedar makan bersama untuk saling berbagi cerita dan menyemangati untuk terus aktif dan produktif. Dukungan dari orang-orang terdekat yaitu keluarga, handai taulan juga memberi energi untuk mewujudkan mimpi menghasilkan karya dalam bentuk buku ini. Maka saya haturkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan dan semangat serta motivasinya.
Demikian juga rekan-rekan tim di Wahana Visi Indonesia yang merupakan ruang berkarya dan melayani selama kurun waktu hampir 8 (delapan) tahun turut mengasah, mengasihi dan mengasuh saya untuk memahamkan Transformational Development yaitu bekerja bersama dengan orang miskin dan tertindas untuk membawa perubahan yang berkelanjutan bagi anak, keluarga dan masyarakat, para partner baik dari berbagai pemangku kepentingan yaitu Pemerintah, Lembaga Agama dan Adat serta akademisi yang menjadi mitra sejajar dalam karyakarya iman dan pengembangan. Akhirnya segala kemuliaan hanya bagi Tuhan, Sang Inspirator dan kiranya tulisan-tulisan ini membawa berkat dan manfaat bagi kita semua.
Dr. Anil Dawan M.Th.